pilah pilahlah urusan dengan perasaan
pilah-pilahlah profesional dari perasaan
pilah pilahlah diri agar tidak baperan
pilah pilah lah diri untuk tidak memprovokasi hanya untuks sekedar berperan
pilah -pilah lah
memuat tulisan-tulisan ringan, untuk meringankan keresahan, dan mengasah nalar
pilah pilahlah urusan dengan perasaan
pilah-pilahlah profesional dari perasaan
pilah pilahlah diri agar tidak baperan
pilah pilah lah diri untuk tidak memprovokasi hanya untuks sekedar berperan
pilah -pilah lah
Setahun BRIN didirikan menandakan era
kebaharuan riset dan inovasi di Indonesia.
Riset dan Inovasi merupakan salah satu kunci dalam pembangunan
Indonesia. Akselerasi perlu dilakukan dengan cepat dan terukur, mengingat saat
ini Indonesia mengalami deindustrialisasi yang sangat tajam. BRIN menjadi tokoh
utama untuk menyelesaikan, Bagaimana Langkahnya?
Lahirnya
BRIN
Disahkannya UU Sisnas IPTEK menandakan era baru dalam percepatan sains di
Indonesia. Negara memang harus hadir untuk menyelesaikan berbagai kendala dalam
memperkuat sains dan juga inovasi bangsa. Kehadiran UU ini melahirkan badan baru
yang memang mempunyai tugas berat dalam mengangkat kembali sains dan teknologi
di Indonesia. Era presiden Soekarno memang telah banyak dilakukan pondasi awal
untuk meramu dan merakit bagaimana sains dan teknologi di Indonesia. Gagasan
pembangunan juga dimulai dari IPTEK, agar cepat mentransformasikan Indonesia
menjadi Negara Maju dalam kurun waktu yang cepat. Begitu juga dengan era setelah bung Karno,
gagasan ini kemudian diperkuat oleh presiden selanjutnya. Kita mendengar dan
melihat adanya Pesawat buatan Indonesia yang digagas oleh Menristek Habibie
yang kemudian menjadi Presiden. Sains
dan Teknologi memang menjadi gandengan dalam pembangunan. Hingga akhirnya di
era Presiden Jokowi, IPTEK diperkuat dengan melahirkan BRIN dengan tujuan mengintegrasikan riset agar pembangunan berjalan
efektif, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ideologis, etis dan
ilmiah. Disamping menyelesaikan deindustrialisasi, BRIN harus segera
mengongkrestasikan semua lembaga yang diintegrasikan. Tidak mudah memang mengintegrasikan,
tetapi mau tidak mau, cepat atau lambat hal ini harus dituntaskan mengingat
Indonesia mempunyai banyak tantangan yang terjal di masa depan.
BRIN Solid Bergerak
Saat ini Brin sudah
menunjukkan kearah yang baik dalam menciptakan ekosistem riset. Pendanaan
berbasis kebutuhan sangat baik untuk melihat sejauh mana riset –riset yang
dilakukan oleh periset BRIN. Namun, tentunya hal yang sangat penting adalah
bagaimana konsistensi dalam melaksanakan riset. Kebaharuan sangat penting,
tetapi yang paling utama adalah bagaimana riset ini tidak hanya riset for riset
tapi bagaimana riset for nation. Riset for nation sangat penting, agar
publikasi riset yang dihasilkan bisa bermanfaat bagi pembangunan dan kemajuan
masyarakat. Paling penting adalah bagaimana riset ini mudah dipahami dan
diaplikasikan kedalam masyarakat. BRIN kedepan juga harus seimbang antara riset
dan inovasi. Dua hal ini merupakan jembatan periset agar semua hasil itu
mempunyai nilai tambah atau added value.
Sebagai contoh, penulis mengembangkan riset terkait rumput laut. Saat ini
rumput laut menjadi tiga salah satu komoditas ekspor. Namun sayangnya ekspornya
masih dalam bentuk mentah. Arahan Perpres no 33 tahun 2019 jelas bahwa industri
rumput laut harus dipercepat. Oleh karena itu, penulis melakukan riset kajian
mengenai fungsi rumput laut untuk produk apa yang sangat dibutuhkan atau
nantinya menjadi kebutuhan di masyarakat. Penulis yang mempunyai kompetensi
dibidang pengolahan hasil perikanan mengembangkan cangkang kapsul lunak dari
rumput laut tropika dengan perspektif sirkular ekonomi, blue economy, dan zero waste system. Kebutuhan berbasis rumput laut ini, karena
selama ini bahan bakunya impor yaitu gelatin. Disamping itu, juga banyak
permasalahan terkait kehalalan dari sumber bahan baku. Aspek riset awalan yaitu
pengembangan cangkang kapsul berbasis laboratorium dengan mengganti sumber
bahan baku. Awalan ini harus dilakukan dengan riset. Tahap inovasinya adalah
bagaiman formulasi yang didapatkan nantinya bisa diaplikasikan di skala Industri. Poin dari riset ini adalah bagaimana ternyata
produk ini dilakuka berbasis riset, dan kemudian inovasi bersama –sama
dikembangkan oleh industri. Artinya nilai tambah rumput laut sebagai produk
terlihat dan juga aplikasinya juga sangat dibutuhkan masyarakat dan industri,
mengingat saat ini masa pandemik yang membutuhkan suplemen untuk kesehatan.
Hasil-hasil ini perlu terus dikembangkan di BRIN. Seluruh periset BRIN harus
solid dan bergerak untuk mengisi puzzle akslersi percepatan pembangunan
berbasis IPTEK dan mengejar ketertinggalan kita dengan bangsa lain dalam sains
dan teknologi. BRIN bisa memulai dari mendukung program pemerintah yaitu Bangga
Buatan Indonesia (BBI) dan tidak selalu mengandalkan importasi. Periset BRIN
bisa menemukan State The Art riset
dari upaya pemerintah ini sehingga apa yang dibutuhkan masyarakat bisa dibuat
sendiri di Indonesia.
BRIN kedepan
Upaya-upaya BRIN menjadi
katalisator dan penghela pembangunan bangsa harus terus diupayakan dengan
solidaritas dan juga sinergitas. Ouput yang dihasilkan BRIN yaitu publikasi,
paten, dan prototype merupakan suatu
hal yang baik. Hal ini sangat dibutuhkan juga untuk meningkatkan indeks daya
saing bangsa dengan terlihatnya hasil-hasil riset yang bisa menjadi rujukan
negara lain. Akan tetapi, salah satu yang harus dilakukan BRIN kedepan adalah
menjaga konsistensi para periset dalam hal menemukan teknologi kunci yang dapat
diaplikasikan. Konsistensi sangat penting, karena sangat sulit melihat periset
tekun dengan risetnya sehingga terkadang gonta-ganti riset sehingga sulit
sekali untuk mendapatkan Nobel. Indonesia perlu mendorong periset-periset untuk
bisa mendapatkan Nobel yang merupakan penghargaan yang paling bergensi bagi
para periset. Didukung infrastruktur riset yang memadai, memberikan fokus-fokus
prioritas riset, konsistensi para sdm iptek dalam kebaharuan riset yang fokus
merupakan salah satu cara untuk menuju penghargaan ini (Nobel). Ditambah lagi
upaya pencarian teknologi kunci yang belum ada negara lain juga merupakan
solusi yang bisa BRIN lakukan dengan memetakan riset yang ada dengan melihat
Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT). Sehingga harapan BRIN kedepan, dapat
mewujudkan Indonesia sebagai negara industri berbasis riset dan inovasi. Kedepan
BRIN juga bisa mewujudkan Indonesia yang lagi terjebak pada pemikiran riset
untuk pembangunan ilmu pengetahuan saja, tetapi sudah masuk pada paradigma
riset ilmu pengetahuan untuk pembangunan, science
based policy, science for better life,
science for humanity and world peace.
BRIN juga menjadi garda terdepan untuk mengimplentasikan riset yang handal dan
berdaulat. Riset yang berdaulat, merupakan hal fundamental dalam menjalankan
roda pembangunan menuju negara industri maju, negara yang mampu berdiri di atas
kaki sendiri.
Pembaru biasanya hidup dengan logika, pemikiran yang kuat dan cemerlang, dan mempunyai tujuan u ntuk melepaskan belenggu mitos dan kemiskinan. Pembaru ini juga ibarat cendikiawan atau change maker.
Tapi pembaru selalu dihadang dengan resitensi, terkadang banyak tuduhan dan fitnah. dan Inilah gaya petarung pembaru, selalu maju dan beteguh hati dalam perjuang, untuk pembaruan.