Sabtu, 03 Juni 2017

Ramadhan ajang media kampanye

Tidak terasa saya sudah dua minggu lebih dirumah, mengurus beebrapa hal administrasi yang memang harus diselesaikan secepatnya sepeninggalan mama. Maunya rehat dulu sejenak dan biarkan untuk mengurus ini setelah lebaran saja, tetapi kami berempat beradik kakak memang merantau dan jauh dari rumah, maka saya putuskan untuk menetap di padang sehingga urusan ini selesai dan adik-adik bisa beraktivitas kembali, kekampus kuliah, ujian, dan juga bekerja.

Bolak balik keluar rumah merupakan hal yang sangat tabu bagi saya jika pulang ke padang. saya lebih senang menghabiskan waktu dirumah. bercakap-cakap dirumah sambil mengerjakan sesuatu yang bisa dikerjakan. waktu mama masih hidup, saya lebih sering menemani mama dirumah, ngobrol ringan santai, dan sampai ketawa-ketawa. jadi, kalau pulang dirumah yang paling ditunggu mama adalah saya, karena adik-adik saya kalau ke padang sudah berhamburan kemana-mana bersama temannya.. hehee


ok kita balik ke tema yang akan saya bahas pada kesempatan ini. Bulan ramadhan sebagai media kampanye. kenapa saya bilang media kampanye?? bukannya bulan ramadhan ini bulan istimewa bagi kita orang beriman. berpuasa, mengambil ibadah sebanyak-banyaknya dibandingkan dengan bulan lainnya. nah ini uniknya di kota padang, (gak tau dengan kota lainnya). kota padang jika sudah masuk bulan ramadhan, poster baliho, spanduk bertebaran dimana mana. menampilkan foto orang sambil mengucapkan marhaban ya ramadhan. hampir disetiap sudut kota saya temukan. bahkan tak jarang merusak pemandangan kota, pohon pohon pun jadi rusak. Mereka berusaha mengenalkan diri mereka dengan selubung ucapan ucapan ramdhan untuk menarik simpati. teori ini masih menjadi andalan mereka para para politisi agar bisa mengenalkan dirinya. bahkan di tv lokal sebelum berbuka puasa banyak sekali iklan iklan dari mereka yang sebenarnya bkin saya menggelitik. apakah kota padang khususnya atau sumatera barat pada umumnya masih bisa percaya jika trik ini mampu membuat msyarakat disini bisa mengenal lebih jauh siapa anda..


jika saya tarik relevansinya, oh ternyata kota padang tahun depan akan ikut serta pada pilkada serentak, yaiut pemilihan walikota dan wakil walikota padang. owh ini ternyata.. saya menggambarkan bahwa mereka sudah memanaskan mesin untuk bisa dikenal lebih banyak melalui media ramadhan. apalagi yang merantau, dipanaskan dikit untuk bisa berkontribusi di kampung halaman, bersedia mengeluarkan uang begitu banyak untuk bisa memperkenalkan dirinya agar elektabilitasnya meningkat. saya masih ingat, kasus bang andre rosiade yang baliho luar biasa, hampir disudut kota ada. beliau aktif di jakarta sebagai pengusaha. tapi last minute hasilnya bagaimana, jadi calon pun tidak uang habis banyak, dan gak menjadi apa-apa. waktu itu 10 calon yang mendaftar baik parpol dan non parpol, tapi tak ada satupun parpol ataupun jalur independen menempatkan nama beliau. akhirnya, baliho terbuang percuma, elektabilitas pun sudah ok tidak mempengaruhi apa-apa. lalu apa sebenarnya permasalahan dari kasus bang andre rosiade ini.

sebetulnya spanduk baliho yang dipasang di momen bulan ramdhan, sebenarnya tidak mempengaruhi apa-apa. karena apa, menurut saya cuma satu ingatan masyarakat kita ini pendek. jika anda maju menjadi calon, kemudian memanfaatkan momen momen ramadhan, pasang baliho spanduk, melalui radio, safari ramadhan itu tidak mempengaruhi cara pandang masyarakat kita. karena, pendidikan politik di indonesia tidak secara komperhensif mengajarkan bahwasanya pesta demokrasi di indoensia itu berjalan sesuai dengan kompetitif, track record, dan ide/gagasan yang ditawarkan.

banyak kasus yang terjadi. kita ambil contoh sifulan maju sebagai gubernur A, dia sudah melaksanakan berbagai program, bangun kampung, mesjid selama lima tahun. ketika hari pemilihannya, kalah sama dengan orang yang meberikan uang 50.000.. hehee. nah ini membuktikan bahwa sejauh apapun membuat suatu program ide, akan kalah dengan serangan fajar. maka saya bilang bahwa ingatan masyarakat kita ini pendek, apa yang anda lakukan dalam jangka setahun yang lalu atau dari lima tahun yang lalu juga tidak memberikan efek positif bagi terpilihnya anda sebagai gubernur, bupati,walikota,dsbagainya.


oleh karena itu saya sebenarnya agak ketawa dengan banyak baliho yang ada, poster yang bertebaran, dan cara mengenalkan diri di tv lokal. bahkan saya bisa menebang di kota padang ini, yang maju nanti pasti orangnya itu -itu saja. tidak akan muncul nama nama baru, walaupun banyak spanduknya dimana-mana yang jelas bagi saya itu hanya membuang duit saja. lebih baik di bulan ramadhan ini banyak infak sedekah, lebih berbobot nilainya jika menghabiskan duit untuk reklame, poster, baliho yang ujung-ujungnya tidak dicalonkan, dicalonkan tapi kalah :)

Rabu, 31 Mei 2017

Surat untuk Ibu

Tidak terasa sudah dua minggu ketiadaan beliau mendampingi kami. ibunda tercinta meninggalkan kami untuk selama-lamanya. Allah memanggil beliau penuh kasih sayang, mengurangi sakitnya ibunda, beban ibu, dan juga tidak merasakan lagi tekanan-tekanan kehidupan. Dalam suratan takdir, Allah memanggil beliau pada 17 mei 2017, rabu dini hari sehabis melaksanakan sholat tahajud. Mama yang saya sayangi pergi tanpa menyusahkan kami, tidak merepotkan kami, dan tidak mau membebani kami. kami berempat, saya beradik kakak semuanya berada di Pulau Jawa, mencari ilmu mencari sesuap nasi demi membanggakan beliau. Bukan untuk gaya-gayaan, kami meninggalkan zona nyaman di kota padang untuk membentuk jati diri dan proses pematangan diri. Beliau menyuruh kami untuk menuntu ilmu pengetahuan stinggi-tingginya, menjadi kaum intelektual, agar kami punya pondasi dan keyakinan untuk menjalani hidup dalam nilai-nilai islam secara universal. agar kami tidak salah melangkah, dan memberikan yang terbaik untuk beliau.

Beliau tidak pernah menunjukkan keluh kesahnya kepada kami, beliau tetap tersenyum, walau kami tau beliau susah, tetapi beliau selalu ikhlas demi anak-anaknya, agar anaknya tidak banyak pikiran dan mendapatkan penghidupan yang layak. bahkan ketika beliau mengambil sekolah pascasarjaana di bandung, beliau memboyong kami semua ke bandung agar kami dapat terperhatikan dan mendapatkan kasih sayang dengan penuh.

Saya sebagai anak pertama memang cukup dekat. bahkan sampai saat ini saya berasa mimpi, beliau tidak ada lagi secara fisik. nasehat-nasehat beliau akan hidup ini tidak saya dapatkan lagi. bahkan jika saya punya masalah, saya tidak punya tempat curhat untuk menyampaikan keluh kesah saya. beliau selalu mendengarkan apa yang saya rasakan, pendapat saya diterima jika itu baik, dan beliau selalu mengutamakan dialog dalam melihat perkembangan anaknya. saya sering dimarahi jika saya salah, tapi cara beliau memarahi saya dan adik adik terlihat kelembutan bahwa beliau sangat menyayangi kami.


Dari kecil saya selalu diberikan yang terbaik oleh ibu saya. mulai dari pakaian, nutrisi, dan apapun beliau tetap memberikan kualitas yang terbaik bagi saya. sejak mama menjadi dosen tahun 83, hingga saya lahir dan tumbuh besar saya selalu didekatkan pada nilai-nilai keislaman. bahkan ingat betul diingatan saya ketika saya takut melihat langit, saking takutnya saya selalu kabur ke kamar mama. Mama mengajarkan apa itu Allah, mengajarkan apa itu islam. saya pernah diberikan baju muslim dan peci hitam untuk saya pakai ke mesjid untuk sholat maghrib berjamaah. ketika saya beranjak dewasa, saya selalu diberikan nasehat-nasehat bagaimana dalam menghadapi masalah, ketika saya sakit beliau begitu telaten merawat saya dan bgitu juga dengan adik-adik. bahkan dalam mengajar pun kami sering dibawa,  mahasiswa pun ikut menjaga kami

sampai saat ini saya merasakan bahwa kasih sayang beliau betul-betul hingga dibatin kami beradik kakak, saat beliau sakitpun beliau tidak pernah menyusahkan kami. saya ingat ketika saya lagi masa -masa sulit dalam menyelesaikan skripsi, saya hampir tak diberitahu bahwa beliau kena diabet. bahkan saya pulang dan menyelasikan studi s1 baru saya tau kalau beliau sakit. dan hingga saat beliau menghirupkan nafas terakhir, saya sempat menelfon beliau untuk meminta pulang agar bisa menemani beliau, namun beliau menolak halus agar saya pulang lebaran saja.dan beliau masih tetap tersenyum walau suara beliau sudah terengah-engah.

banyak cerita banyak kenangan bersama beliau, tulisan ini saya tuliskan agar saya bisa bangkit kembali dan melanjutkan perjalanan hidup, saya percaya bahwa seprti apa yang dikatakan beliau, alam dunia dan  alam barzah  jaraknya hanya sehelai rambut.,dimensinya saja berbda sehingga tidak tampak dengan kasat mata. Semoga Allah swt memberikan tempat terbaik untuk beliau, jauh dari siksa kubur, dan diampuni segala dosa-dosanya. dan kami yang ditinggalkan bsa kembali bersemangat dalam mencapai cita-cita dan agar beliau bangga memiliki anak seperti kami.


Kamis, 1 juni 2016

Taufik Hidayat

Senin, 27 Maret 2017

tradisi bintang di pilgub

pemilihan gubernur bersama pada tahun 2018memang masih satu tahun lagi. tak berbedanya engan pemilihan gubernur dki, setahun  sebelumnya pasti sudah ramai dengan calon-calon yang ingin berkonstelasi di pemilihan tersebut. tahun 2018, pemilihan gubernur di beberapa provinsi juga menghadirkan persaingan yang kompetitif. jatim misalnya, pak de karwo sudah dua periode. jabar juga, aher sudah mausk dua periode. sulsel begitu juga, syharul sudah masuk dua periode. persaingan dengan memunculkan muka baru tentunya sudah ditunggu-tunggu masyarakat.

kali ini kita cukup membahas pilgub jabar saja yang memang banyak memunculkan tradisi bintang. ditemani hujan, sambil menikmati kehangatan di rumah, saya mencoba menganalisis pilgub jabar ini. meskipun bukan ahli politik.... heheheee


baik, dalam pemberitaan baru baru ini,sosok fenomenal yang merupakan walikota bandung Ridawan Kamil (RK) mendeklarasikan dirinya untuk maju dalam pilgub jabar melalui nasdem. hal ini ya tentunya memberikan efek kejut bagi semua orang, terutama majunya RK didukung oleh partai Nasdem yang sebenarnya hanya punya 5% di Jabar. Gerindra dan PKS yang mengusung RK di kota bandung tentunya juga sudah mulai menghitung kembali kalkulasinya jika mendukung RK, mengingat gerindra dan PKS di pemerintah saat ini oposisi dan agak aneh rasanya berkompromi juga dengan Nasdem. sosok personality dan cara bekerja saya akui RK menjadi role model pemimpin saat ini. banyak gebrakan yang dilakukan di kota bandung dengan hasil yang sudah terlihat. RK yang didukung nasdem ini tentunya harus mencari teman agar syarat maju plgub terpenuhi. batal majunya RK di Pilgub DKI bisa saja arahan dari penguasa agar mengamankan Jabar, kalau kita lihat di pilpres, meskipu  di legislatif pdi p menang, namun pada pilpres masyarakat jabar memenangkan prabowo. kalkulasi inilah yang harus diperhatikan agar setahun ini bisa menggenjot kembali elektabilitas mesin partai pengusungnya.

selanjutnya kita tidak bisa lupakan, naga bonar dedy mizwar. sosoknya yang muncul di pilgub jabar lalu yang berpasangan dengan aher memberikan efek kejut yang luar biasa. aher bisa dibilang banyak tertolong dengan popularitas dedy mizwar. dedy mizwar yang juga tokoh diluar parpol tentunya juga akan dilirik lagi oleh PKS, disamping lagi memperhitungkan kader sendiri sperti istri aher bu netty.


di demokrat, masih ada nama dede yusuf. calon yang digadang gadangkan menang di pilgub sebelumnya, saat ini masih mumpuni jikaia maju lagi, bahkan kita bisa melihat diberbagai survey dede yusuf masih bagu elektabilitasnya. kita tunggu saja apakah demkrat membuat koalisi sperti  di pilgub dki jakarta.


di pdi perjuangan yang sudah memenuhi 20% , tentunya bsa mengajukan calon sendiri, saat ini sudah ada nama TB hasanudin dan juga rieke diah pitaloka yang pilgub selanjutnya pernah bertarung. pilihannya, apakah pdip akan bersama sama mengusung RK, jika kita anlogi dengan pilgub DKI yang akhirnya menudkung ahok.


kuda hitam menurut saya yang juga dapat diperhitungkan, dari partai beringin Dedi Mulyadi. bupati purwakarta ini juga berpotensi untuk menang di pilgub jabar, walau elektabilitasnya kecil, prediksi saya dedy mulyadi bisa menjadi sumber lumbung suara yang diperhitungkan, mengingat kinerjanya d purwakarta sangat mengesankan.

belum lagi calon calon yang popularitasnya saat ini juga bagus, aa gym dan sule misalnya juga bisa berpotensi meramaikan pilgub jabar.. :)

kalau saya bisa memilih, jika terjadi head to hed

RK berpasangan dengan Deddy mulyadi  berlawanan dengan Deddy Mizwar dan AAgym

RK Deddy mulyadi berlawanan dengan Dede Yusuf dan Deddy Mizwar

tapi itu hanya prediksi saya saja :)... kita lihat setahun kedepan,, politik yang dinamis,,, last minute pun bisa berubah. hal yang perlu saya sampaikan,, semoga masyarakat jabar bisa mempertahankan tradisinya,, memilih dengan rasional dan objektif .

Senin, 06 Maret 2017

menghidupkan debu-debu

aktivitas menulis dahulunya bermula dari blog. blog adalah cara awal dalam merumuskan pemikiran-pemikiran dan pandangan saya akan sesuatu dalam kegiatan dan aktivitasnya. tapi, setelah lama pikirkan, ternyata saya sudah lama meninggalkan blog. oleh karena itu, hemat saya blog ini akan saya aktifkan untuk mempublikasikan beberapa hal yang penting, tentunya saya peruntukan untuk mahasiswa saya di untirta terkait juga dengan hal belajar mengajar.