Minggu, 01 April 2018

Isu dan Ingatan Jangka Pendek; setelah itu?

Isu merupakan suatu hal yang sudah tidak aneh lagi di era saat ini. Kita sepakat bahwa saat ini media -media menjadi corong terdepan dalam mendapatkan pemberitaan. Masyarakat semakin mudah mengakses dan mengetahui apa saja yang dibincangkan, dari hari ke hari, dari jam ke jam, hingga dari menit ke menit, bahkan bisa saja dari detik ke detik. Kemajuan teknologi memang membuat dinamika kehidupan berubah drastis, semua lebih terang benderang dengan kemajuan teknologi, mendekatkan yang jauh, sekian detik kita bisa mengakses apapun tanpa hambtan, berkomunikasi dengan video call tanpa memandang jarak. semuanya serba gampang. namun, ibarat dua sisi mata uang perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini juga memberikan sejumlah ketegangan negatif. Apalagi terkait dengan berita berita tidak benar atau kita kenal dengan HOAX. Dahulu kita kenal dengan kabar burung hingga juga bisa isu.

Isu di negeri ini memang cepat sekali memutarbalikan ingatan masyarakat. do you know, saya selalu mengatakan bahwa negeri ini, masyarakat mudah sekali mudah termakan isu, kabar burung, dan berita negatif. setelah itu, jika tidak benar mereka melupakannya dengan cepat. Ini sama analoginya dengan anda membangun citra dikampung misalnya maju jadi kepala desa, sudah berikan semua pembinaan, bantuan, hingga membangun. Namun. nyatanya 5 tahun anda membangun citra , belum tentu anda kepilih, orang mudah lupa, apalagi kalau ada serangan fajar. heheee. Nah begitu juga isu, orang bisa gampang mudah menuduh sesuatu yang belum tentu benar kebenarannya, bahkan orang yang diisukan itu bisa bisa keselamataannya membahayakan karena isu -isu yang belum tentu dia terlibat. Namun, setelah itu isu tersebut berlalu begitu saja sehingga banyak timbul kerugian-kerugian. baik kerugian materil maupun imateril.

contoh isu yang saat ini sangat membahayakan; apalagi menyangkut keilmuan saya terkait industri perikanan adalah isu adanya cacing. Jika kamu-kamu membaca banyak ulasan ilmiah, ulasan pakar, ahli pangan , ahli keamanan perikanan, pangan, dsb tentunya kamu pasti sudah tau jawabannya. Tapi di negeri ini apa yang terjadi, ? isu ini luar biasa digoreng media, dibkin framingnya menakutkan, sehingga masyarakat dibikin resah dan takut. Tahukah anda, bagaimana suatu industri perikanan dibangun, bagaimana merekrut sdmnya dan bagaimana modalnya. anda bisa baca di tulisan saya sebelumnya, bahwa membangun industri perikanan ini butuh perjuangan.

Ok, terlepas framing media yang menakutkan ditambah dengan penggorengan isunya yang luar biasa, tahukah anda disana ada orang yang menjerit? banyak karyawan yang akan dirumahkan, industri pengalengan banyak yang terancam bankrut dan merugi. Bagaimana tanggung jawab BPOM terkait ini, perlu diketahui orang yang bermain di industri ini bukan orang kemarin sore, bukan satu atau dua tahun bermain di pengalengan, sudah berpuluh-puluh tahun dan tentunya mengerti apa itu mutu, standar, regulasi, dan bahkan beberapa juga sudah tersetrifikat halal? hal ini perlu kita renungkan.


Habis ini, isu ini akan lewat begitu saja, yang rugi entah kemana harus mengadu, yang menarik entah apa langkahnya. Kamu taukan BPOM saat ini sangat lemah, bukan lemah terkadang telat dan juga teledor, jadi dari dulu kerja BPOM ini bagaimana ya? seharusnya ini jadi bahan introspeksi diri, dulu orang gak heboh dan makan barang kaleng ini biasa -biasa saja, jikalau memang bermasalah mungkin dari dahulu orang gak akan tertarik membangun industri ini.



semoga saya berharap masyarakat jangan mudah terbawa isu, cukuplah setelah ini cepat dilupakan ibarat kasus bahan penyedap dulunya yang diduga mengandung babi, atau isu-isu *ndomi* yang toh masyarakat lupa dan tetap makan.

semoga kasus ini cepat lewat, dan industri pengalengan bangkit dan kepercayaan masyarakat bangkit kembali...

ustad somad di Indonesia Damai hari ini said " Tabayun dalam menerima Informasi sangat Penting, dan orang sering lupa"


1 april 2018