Kamis, 12 Agustus 2021

Pendidikan Kita

 Menurut Professor Harvard dalam mensurvei anak anak jakarta dibawah 15 tahun, perlu 128 tahun untuk bisa sama dengan anak anak di negara maju. Hal ini juga diperkuat kembali oleh pak Presiden melalui staf khusus milineal yang juga dari Ruang Guru.  Hal ini memang sunggu mengejutkan dan mengkhawatirkan. Jika Ki Hajar Dewantara masih hidup, tak terbayang gusarnya beliau dari hasil survei ini. Belum lagi, saat ini pandemi covid-19 yang entah kapan berakhir. 


Pernyataan ini memang membuat saya termenung dan juga mengiyakan dari hal tersebut. Selama pandemi covid-19 ini, daerah sekitar saya sangat banyak berseliweran sampai larut malam. Kagetnya, anak tersebut memang rata-rata dibawah 15 tahun. Apa tidak dicari orang tua? ini selalu menjadi pertanyaan saya, sampai-sampai banyak yang mengusulkan untuk membuka sekolah. Disamping itu, rata-rata di waktu sekolah  banyak digunakan untuk bermain burung dan nogkrong -nongkrong. Saya juga gak tau, apakah tidak banyak PR di sekolah dari gurunya atau bagaimana? makin banyak pertanyaan yang terbesit dengan kondisi pendidikan kita saat ini.


Kita banyak berharap dengan mas menteri untuk membereskan masalah ini, kualitas pendidikan kita memang kembali ke basic, bagaimana mengupayakan sistem pendidikan yang cocok dan sesuai. Belum lagi saya memang mengkritik sekali untuk kartu jakarta pintar yang terkadang salah sasaran dan tidak tepat. Sudah sekolah gratis dikasih KJP, dan ini bukan untuk pintar tapi malah membodohkan dan kontrol orang tua juga lost. Ada beebrapa anak KJP yang tinggal kelas tapi masih diberikan kjp, dan ada juga orang tua yang memanfatkan KJP ini untuk belanja kosmetik, dll. Jika memang untuk pintar ya berikan kepada anak yang berprestasi, kalau tidak mampu jangan kartu jakarta pintar, tapi bisa bantuan untuk belajar dll. Saya memang belum lihat dari data, sejauh mana efektifitasnya untuk membuat anak menjadi pintar.


Oleh karena itu, memang berat sekali untuk  mengejar ketertinggalan 128 tahun. Upaya jalan pintas harus dilakukan, adanya ruang guru, dan media belajar yang sifatnya teknologi ini harus bisa difasilitasi pemerintah. Guru guru juga bisa memandu dengan baik. Sistem belajar sekarang harus adaptif dengan perkembanga arus zaman. Full day school dulu banyak dikecam, tapi terkadang ada baiknya juga dalam beberapa perspektif. Tapi, yaitu memang berat untuk bisa change, sehingga saya sebagai orang tua juga sekarang sudah menyiapkan ancang -ancang dan strategi. 


*opini pribadi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar