Selasa, 08 Januari 2019

Membangun Narasi dengan Perspektif

Hari ini kita memasuki tahun 2019 yang penuh dengan intensitas politik yang sangat tinggi. Begitu tinggi tensinya hingga berbagai kalimat yang muncul, kemudian diserang, dilaporkan, dan di bully. hal ini sungguh memprihatinkan, demokrasi dkukung oleh kedangkalan berpikir dan mencermati sebuah aksi. Reaksi yang ditonjolkan begitu reaktif, tidak responsif hingga akhirnya petarungan politik menjadi kosong, dan menghilangkan bagian adu program.

kondisi ini pernah terjadi di lingkungan kampus. Politik kampus juga erat kaitannya juga dengan perang ideologi, perang kepentingan golongan, dsb. sehingga adu gagasan adu program menjadi hambar. hasilnya terlihat, ketika dipilih banyak sekali protes sana sini hingga gak berujung. instrumen kecil saja bermasalah, apalagi negara. di era saat ini yang mengedepankan era menuju revolusi industri 4.0, hal ini menjadi permasalahan serius ketika media sosial mulai menyebar. orang dulu kampanye hanya menggunakan spanduk, sekarang sudah ada grup media sosial yang memudahkan. ini bisa positif dan bisa negatif, dan banyak negatifnya.

Membangun narasi politik yang baik penting, berbagai pandangan terkait data, interpretasi data tentunya akan di kaji dengan berbagai perspektif dan keilmuan. berbeda pendapat sah -sah saja, asal menggunakan argumen yang bertanggung jawab. Namun kontradiktif, semua menjadi salah salahan ketika pandangan A diuji ke publik,, begitu juga pandangan B diuji ke Publik. Semua saling serang, bahkan kalimat kasar juga terlontar. beginikah demokrasi kita hari ini?

hal ini menjadi renungan kita semua, sebab generasi kedepan tentunya harus bisa selektif dalam memilih dan mencermati. kedepannya jangan sampai lahir pemimpin yang hanya sebatas memenuhi satu kepentingan saja, bukan kepentingan bangsa. seperti saat ini cebong kampret yang sebenarnya gak layak untuk dipopulerkan.


oleh karena itu, kedepannya kita harus siap berbeda pandangan, berbeda pendapat, jadikan itu istimewa, karena perspektif yang berbeda memperkaya ketajaman demokrasi di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar