Rabu, 09 Januari 2019

Tes CPNS

Kali ini saya ingin membahas tes cpns yang dilaksanakan pada tahun ini. Mengingatkan saya akan setahun yang lalu saya mengikuti tes cpns. tes cpns ini terbilang unik, karena tes ini menurut saya banyak tantangannya, salah satunya karena harus melewati proses tahap pertama , yaitu SKD (kompetensi dasar).

Tes CPNS tahun 2017 bukanlah tes pertama yang saya ikuti. Saya pernah mengikuti tes cpns pada tahun 2014, waktu itu pertama kali tes CAT digunakan. Tes berbasis komputer dan penilaian langsung dilihat di layar setelah tes selesai. kita langsung mengetahui les atau tidak. Tahun 2014, saya agak gugup untuk tes ini, pertama persiapan yang kurang  karena aktivitas yang tinggi saat itu. Tes tahun 2014 ini saya tidak beruntung, karena ada yang tidak sesuai passing grade meskipun nilai saya luamyan tinggi. Tidak membaca medan dan berstrategi, maka gagal lah saya merantau ke kepulauan riau. Disana kebetulan banyak teman, karena alumni IPB banyak berkumpul disana.


Agak lama juga setelah itu tidak ada lagi tes CPNS, maka tahun 2017 tes cpns dibuka kembali. Kali ini saya malas mengiktuinya, entah kenapa waktu itu tidak tertarik sama sekali. Diwaktu itu saya memang lagi disibukkan dengan tugas yang begitu banyak dan juga urusan pribadi yang penting. hehee. Niat saya menikah sudah bulat, sebelum ke Jepang saya sudah harus melamar calon istri. Disaat itu, memang saya memepersiapkan diri ke Jepang mengikuti konference dan juga berkunjung ke kampus dosen saya, dengan berharap ada kesempatan untuk s3 disana. Saat di Jepang, saya tidak sengaja bertemu dengan para peneliti BPPT yang juga alumni IPB. Saya banyak bertanya tentang BPPT, dan beliau sempat berujar bahwa BPPT buka formasi CPNS. Hal ini juga menjadi bahan masukan dan pikiran juga bagi saya, karena yang saya tahu formasi dosen yang jadi idaman saya banyak dibuka di daerah Indonesia bagian timur. Maka H-1 sebelum pendaftaran ditutup, saya bekonsultasi dengan adik saya yang ada di padang untuk mendaftarkan saya untuk tes CPNS. lucunya, nomor KTP saya tidak masuk dalam pendaftaran, sehingga agak menyerah juga waktu itu. Ternyata adik saya mengecek kembali nomor KTP tersebut dan mencocokkan juga dengan KK, sehingga terlihat ada perbedaan. Maka dilarut malam sebelum pendaftaran ditutup adik saya berhasil log in dan singkatnya semua persyaratan dinyatakan lengkap. Kenapa BPPT? kenapa tidak ke kemenristekdikti? jawaban saya simpel, waktu itu yang menerima berkas online dan tidak berbelit-belit hanya BPPT...hehee


Disaat waktu tes, saya juga gak terlalu mempersiapkan diri. Musim akreditasi jurusan dan ngajar sangat menyita waktu sehingga saya tidak well prepare dalam menghadapi tes kali ini. Namun disaat kepasrahan itu, teman saya waktu itu mengingatkan bahwa persiapan itu penting, minimal kamu punya bahan untuk ujian. Saran teman itu yang menjadi motivasi saya untuk bisa semangat tes, minimal saya baca-baca sedikit, dari banyak buku yang menulis terkait kisi-kisi lulus tes cpns :D.


disaat tes, saya dapat jam 4 sore, waktu yang sudah larut dan konsentrasi menurun. dari 100 soal banyak yang terlewat, saya hanya banyak menebak. kisi-kisi yang dibaca tidak sesuai :D, taraf soal juga sulit. Ketika tes berakhir, saya hanya melihat sekilas nilainya, gak seperti tes sebelumnya yang saya lihat dengan cermat. Diluar ada layar yang menampilkan hasil, saya melihat saya lulus passing grade, namun itu belum cukup jika ada beberapa orang yang lulus diatas saya, maka saya juga bisa gugur.  saya lupakan saja, dan kembali ke bogor.


Waktu dinas di Yogyakarta ke UGM, malamnya teman-teman saya yang tes sudah keluar hasilnya, Kebetulan KKP dluan yang keluar, dan teman saya lulus tahap awal. betapa senangnya, sedangkan saya sudah tidak memikirkan hasilnya. dengan 1 formasi yang dibuhkan peluang saya sangat tipis sekali. Akhirnya hasil tes keluar, dan saya dinyatakan ikut tes selanjutnya. Alhamdulillah, disini saya mulai serius untuk berperang :D.

Beberapa tes sudah dilalui, kemampuan bidang, psikologi, dan terakhir ditutup dengan wawancara. Wawancara yang saya lalui scientific sekali, kebetulan yang wawancara langsung direkturnya (waktu itu saya gak tau)... :D

Wawancara yang scientific dan mengupas tesis yang sudah saya lupakan 3 tahun yang lalu menghabiskan waktu hampir 30 menit. ya saya pasrah, kalau gak lulus ya berarti saya tetap lanjut pengabdian di tempat saya bekerja.


setelah beberapa hari keluarlah pengumuman, saya diberitahu teman saya lulus.. Alhamdulillah saya langsung sujud syukur, betapa beratnya tes cpns untuk BPPT, karena banyak yang pintar-pintar dan masih fresh graduate. Karena di BPPT banyak sekali tes SKD dan SKB yang mencapai niali 400. Tahun ini saja ada yang SKBnya perfect, sangat mengagumkan.


tahun ini CPNS sangat berbeda, karena jika tidak lulus passing grade maka ada sistem perankingan berdasarkan peraturan menteri. Hal ini sangat menguntungkan. Tahun 2017, untuk bidang saya banyak yang gak lulus menjadi dosen di SKD. Tahun ini semua terselamatkan karena aturan baru ini, sehingga sangat beruntung bisa jadi auto CPNS, meskipun dibeberpa kementerian dan BPPT persentase kelulusan passing gradenya sangat tinggi.


Begitu banyak rakyat indonesia yang ingin jadi PNS, meskipun era milleneals saat ini bukan jamannya, namun itupun tidak menyurutkan orang untuk ikut tes. hampir jutaan orang yang mengikuti, dan hanya sedikit yang diambil. Tapi begitulah, menjadi pegawai pemerintah masih jadi primadona, karena pesan orang tua bahwa menjadi PNS diuntungkan dengan adanya pensiun.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar